GAMBARAN UMUM DESA
Gambaran Umum Kondisi Desa Air Gantang memberikan gambaran tentang kondisi Desa serta capaian pembangunan Air Gantang secara umum. Gambaran umum Desa menjadi pijakan awal terkait penyusunan rencana pembangunan enam tahun ke depan melalui pemetaan secara objektif kondisi Desa dari aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing Desa.
Rencana pembangunan suatu Desa disusun berdasarkan pertimbangan karakteristik serta kondisi wilayah agar pembangunan yang dilakukan dapat dijalankan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan pembangunan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Dengan melihat gambaran umum kondisi Desa berdasarkan data yang ada, dapat diketahui sisi mana yang menjadi kekuatan Desa, serta sisi mana yang menjadi kelemahan Desa, untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan enam tahun ke depan.
2.1 Kondisi Objektif Desa
Dengan didasari pasal 7 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 bahwa penyusunan RPJM Desa haruslah memperhatikan kondisi objktif desa. Desa Air Gantang adalah salah satu Desa di wilayah administrasi Kecamatan Parittiga. Ditetapkan menjadi desa definitif di tahun 2003, Desa Air Gantang merupakan desa pemekaran dari Desa Puput. Setelah sebelumnya termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Jebus, di tahun 2011 bersama 9 (sembilan) desa lainnya menjadi bagian wilayah administrasi Kecamatan Parittiga sebagai kecamatan hasil pemekaran Kecamatan Jebus.
Desa Air Gantang terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Air Gantang, Dusun Sunthai, dan Dusun Pe.
- Desa Air Gantang memiliki posisi yang strategis sebagai ibukota Kecamatan Parittiga. Secara geografis, letak Desa Air Gantang berbatasan dengan:
1) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Puput
2) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ketap
3) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelabat
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Cina Selatan
- Berdasarkan Keputusan Bupati Bangka Barat Nomor : 188.45/28/1.20.03.5/2014 Tanggal 6 Januari 2014 Tentang Batas Administrasi Pemerintahan Desa Dalam Wilayah Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat, Desa Air Gantang memiliki luas wilayah lebih kurang 5.828 Ha.
- Secara administratif, wilayah di Desa Air Gantang terdiri dari 3 (tiga) Dusun dan 18 (delapan belas) Rukun Tetangga (RT) yaitu :
1) Dusun Pe, dengan 5 (enam) RT yakni RT. 01, RT. 02, RT. 03, RT. 04, dan RT 05;
2) Dusun Air Gantang, dengan 12 (dua belas) RT yakni RT. 06, RT. 07, RT. 08, RT. 09, RT. 10, RT. 11, dan RT. 12,
3) Dusun Sunthai, dengan 8 (delapan) RT yakni RT. 13, RT. 14, RT. 15, RT. 16, RT. 17 dan RT. 18
- Jarak Desa Air Gantang ke pusat Kecamatan Parittiga (Kantor Kecamatan) adalah ± 2 km. Jarak Desa Air Gantang ke Muntok (ibukota Kabupaten Bangka Barat) adalah ± 84 km dan jarak Desa Air Gantang ke Pangkalpinang (ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) adalah ± 124 km.
2.1.1 Sejarah Desa
Secara garis keturunan desa Air Gantang memang memiliki sejarah tersendiri, desa ini sebelum pembentukannya adalah desa yang menyatu dengan desa Puput akan tetapi dengan proses pemekaran kecmatan Parittiga, desa puput pun berkembang menjadi dua desa yaitu desa puput sendiri dan desa Air Gantang. Ditetapkan menjadi desa definitif di tahun 2003, Desa Air Gantang merupakan desa pemekaran dari Desa Puput. Setelah sebelumnya termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Jebus, di tahun 2011 bersama 9 (sembilan) desa lainnya menjadi bagian wilayah administrasi Kecamatan Parittiga sebagai kecamatan hasil pemekaran Kecamatan Jebus.
Para pejuang desa pun dimulai dari kesadaran para tokoh masyarakat desa Air Gantang dimana desa ini sudah memenuhi standar dari segi kualitas maupun kuantitas dalam peraturan perundang- Undangan bisa dibentuk desa.
Desa ini memiliki potensi yang cukup baik untuk berkembang mulai dari potensi tempat pariwisata, lahan perkebunan, perikanan, dan letak yang strategis di pesisir pantai.
2.1.2 Data Sumber Daya Alam
Sumber daya alam desa Air Gantang termasuk desa yang memiliki beragam potensi muali dari perkebunan, perikanan, dan juga dari peternakan. Sehingga potensi desa bisa disebut apabila dikelola dengan baik dan bijak sesungguhnya cukup bahkan bisa menjadikan desa yang maju.
Untuk lebih jelasnya lagi kami susun beberapa data penunjang terkait sumber daya alam di desa Air Gantang.
Luas Tanah Kering yang bisa dimanfaatkan
Jenis Tanah Kering | Luas (Ha) |
1. Tegal / Ladang | 450 |
2. Pemukiman | 35 |
3. Pekarangan | 3 |
4. Tanah Perkebunan Rakyat | 340 |
Total luas |
Luas Hutan dan Jenisnya
Jenis Hutan | Luas (Ha) |
1. Hutan lindung | 1.197 |
2. Hutan produksi | 4.258 |
3. Hutan mangrove | 10 |
Total | 5.465 |
Komoditas Tanaman di Perkebunan
Milik Masyarakat
Jenis Tanaman | Luas (Ha) |
1. Jahe | 0,50 |
2. Kunyit | 0,50 |
3. Lengkuas | 0,50 |
4. Kencur | 0,50 |
5. Kelapa sawit | 220 |
6. Lada | 50 |
7. Karet | 127 |
Perkebunan di desa Air Gantang masih di dominasi oleh perkebunan sawit, yang mana sawit masih menjadi ciri khas dari daerah Sumatra. Akan tetapi, tidak memungkinkan hal ini beralih menjadi perkunan lada yang lebih efsien dan efektif seperti yang cita-citakan oleh pihak pemrintah bahwa Bangka barat menjadi daerah lada komuditas unggul.
Hal ini selaras dengan perkembangan para petani lada yang dari tahun ke tahun meningkat disbanding perkebunan sawit.
Adapun grafiknya bisa dilihat pada gambar di bawah;
Perkembangan status perkebunan di desa Air Gantang
Selain dari sumber perkebunan, desa Air Gantang memiliki potensi tambang diantaranya pasir, batu gunung, dan timah. Untuk dibidang perikanan mayoritas di pegang oleh dusun Sunthai yang mata penchariannya adalah nelayan.
Desa Air Gantang pun memiliki potensi wisata yang baik yaitu di pantai Sunthai yang sudah direncanakan oleh pemerintah desa pada tahun 2017 untuk mengembangkan potensi wisata tersebut dengan dana yang bersumber dari APBN atau Dana Desa. Dengan diseting sebagai tempat wisata pantai dengan menyediakan tempat bermain, taman cagar alam, dan sarana prasana umum untuk memanjakan pengunjung dalam berwisata di desa. Pemerintah desa berencana akan menarik para investor dengan bekerjasama juga dengan pemerintah daerah. Adapun konsep yang ditawarkan adalah konsep wisata bahari dan cagar alam yang indah dengan batu- batu yang besar sebagai cirri khas pantai Sunthai. Hal ini di dasari dari jumlah pengunjung yang setiap tahun meningkat baik dari dalam maupun dari luar daerah, meski tergolong belum dipelihara dengan baik akan tetapi wisata pantai Sunthai menjadi salah satu destinasi yang wajib di kunjungi oleh para pecinta alam di Indonesia.
Grafik Pertumbuhan Pengunjung Pantai Sunthai Berdasarkan Jumlah Tamu Yang Berkunjung
2.1.3 Data Sumber Daya Manusia
Masyarakat Desa Air Gantang merupakan masyarakat yang heterogen. Etnis yang ada mencakup Melayu, Tionghoa, Jawa, serta beberapa suku dari daratan Pulau Sumatera. Berdasarkan data yang dikelola Kantor KePe Desa Air Gantang, pada tahun 2016 jumlah penduduk Desa Air Gantang adalah sebanyak 4.884 jiwa atau 1.606 KePe Keluarga. Jumlah penduduk tersebut meningkat sebanyak 64 jiwa atau 98,67% dari jumlah penduduk tahun 2014 yaitu 4.820 jiwa. Adapun jumlah penduduk menurut jenis kelamin sebagai berikut :
Jumlah Penduduk Desa Air Gantang
Menurut Jenis Kelamin per 31 Desember 2016
No. | Jenis Kelamin | Jumlah (jiwa) | % |
1. | Laki-laki | 2.588 | 53 |
2. | Perempuan | 2.283 | 47 |
Total | 4.871 | 100 |
Dari segi pendidikan pun desa Air Gantang termasuk Desa yang memiliki SDM di bidang pendidikan yang beragam dimana masih di dominasi tingkat SMU. Sehingga bisa disebut selurus penduduk desa bisa baca dan tulis. Adapun penjelasan tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut;
Jumlah Penduduk Desa Air Gantang
Menurut Jenis Kelamin per 31 Desember 2016
Tingkatan Pendidikan | Laki-laki
(Orang) |
Perempuan
(Orang) |
1. Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK | 15 | 18 |
2. Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group | 71 | 49 |
3. Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah | 413 | 433 |
4. Usia 18-56 thn pernah SD tetapi tidak tamat | 54 | 57 |
5. Tamat SD/sederajat | 201 | 164 |
6. Jumlah usia 12 – 56 tahun tidak tamat SLTP | 63 | 60 |
7. Jumlah usia 18 – 56 tahun tidak tamat SLTA | 213 | 97 |
8. Tamat SMP/sederajat | 82 | 93 |
9. Tamat SMA/sederajat | 57 | 53 |
10. Tamat D-1/sederajat | 2 | 6 |
11. Tamat S-1/sederajat | 3 | 11 |
Jumlah | 1174 | 1041 |
Jumlah Total | 2215 |
Berdasarkan table diatas bisa dikatakan masyarakat desa air gantang memiliki tingkat pendidikan yang baik dimana semua anak menginginkan sekolah meski hanya baru tingkat menengah umum/ atas
Secara detail tingkat kuantitasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini;
Berdasarkan agama/aliran kepercayaan yang dianut, masyarakat Desa Air Gantang mencirikan kehidupan antar-pemeluk agama yang harmonis. Disamping masyarakat berbudaya Melayu yang sebagian besar menganut agama Islam, terdapat pula masyarat berbudaya Tionghoa yang menganut agama Budha dan Konghucu serta Kristen Protestan dan Katholik. Akulturasi agama masyarakat Desa Air Gantang berlangsung dalam suasana kerukunan antar-umat beragama yang terjalin baik.
Adapun komposisi penduduk Desa Air Gantang berdasarkan agama dan tempat ibadah adalah sebagaimana Tabel 1.2 berikut :
Komposisi Penduduk Desa Air Gantang
Menurut Agama/Aliran Kepercayaan dan Tempat Ibadah
per 31 Desember 2016
No. |
Agama/Aliran Kepercayaan | Penganut | Tempat Ibadah
(unit) |
|
Jumlah
(jiwa) |
% | |||
1. | Islam | 4.405 | 90,20 | 2 |
2. | Kristen Protestan | 105 | 2,15 | 1 |
3. | Katholik | 19 | 0,40 | – |
4. | Budha | 295 | 6 | – |
5. | Hindu | – | – | – |
6. | Konghucu | 60 | 1,25 | 2 |
7. | Aliran Kepercayaan | – | – | – |
Total | 4.884 | 100 | 5 |
- Kondisi Perekonomian Desa
Perekonomian suatu daerah dikatakan mengalami pertumbuhan bila terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan ekonomi (economic–growth) sampai saat ini masih dipakai untuk memantau perkembangan ekonomi suatu daerah. Keterbatasan pengolahan data mengakibatkan penyajian data ekonomi Desa Air Gantang masih mengacu kepada data ekonomi Kabupaten Bangka Barat secara menyeluruh yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Barat.
Berdasarkan kondisi yang disebutkan di atas, kondisi perekonomian desa dalam hal ini hanya menguraikan kondisi perekonomian masyarakat Desa Air Gantang secara umum dan belum dapat diperoleh asumsi menurut standar kaidah-kaidah pengukuran kondisi perekonomian yang berlaku di suatu daerah atau desa. Kondisi perekonomian di Desa Air Gantang ditunjang oleh aktifitas ekonomis atau mata pencaharian yang dijalankan oleh masyarakat.
Berdasarkan data yang diolah oleh Sekretariat Kantor KePe Desa Air Gantang, mata pencaharian masyarakat Desa Air Gantang adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 1.3 di bawah ini :
Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Desa Air Gantang
per 31 Desember 2016
No. |
Jenis Mata Pencaharian |
Jumlah
(orang) |
% |
1. | Petani | 789 | 19,15 |
2. | Pekebun | 325 | 6,65 |
3. | Pedagang | 110 | 2,25 |
4. | Nelayan | 100 | 2,05 |
5. | Pegawai Negeri Sipil/Polri | 17 | 0,35 |
6. | Karyawan swasta | 25 | 0,51 |
7. | Buruh/pekerja tambang inkonvensional (TI) | 200 | 4,10 |
8. | Buruh/pekerja harian non tambang | 25 | 0.51 |
9. | Tidak bekerja (pencari kerja, pensiunan, penduduk usia lanjut, pelajar, balita) | 3.293 | 67,42 |
Total | 4.884 | 100 |
Sektor perkebunan di wilayah Desa Air Gantang diantaranya dikelola rakyat melalui perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan lebih kurang 80 Ha. Di Desa Air Gantang terdapat luasan lahan hutan potensi seluas lebih kurang 147 Ha dan hutan lindung seluas lebih kurang 150 Ha.
Sektor peternakan juga menjadi penyangga aktifitas ekonomi masyarakat Desa Air Gantang. Berdasarkan data yang dikelola Pemerintah Desa Air Gantang, jenis dan populasi ternak di Desa Air Gantang sampai dengan akhir tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Jenis dan Populasi Ternak di Desa Air Gantang
per 31 Desember 2016
No. | Jenis Ternak | Populasi Ternak (ekor) |
1. | Sapi | 20 |
2. | Babi | 130 |
3. | Ayam | 5.000 |
4. | Bebek | 200 |
Total | 5.350 |
Kondisi perekonomian di Desa Air Gantang juga dapat dilihat dari ketersediaan sumber daya lain berupa sumber daya air dan potensi wisata. Desa Air Gantang dilalui oleh 1 (satu) aliran sungai dan terdapat 50 (enam) buah danau buatan. Danau buatan dimaksud sesungguhnya adalah eks areal penambangan timah atau yang sehari-hari disebut masyarakat dengan istilah kolong. Sedangkan potensi wisata di Desa Air Gantang yang telah dikenal masyarakat luas adalah Pantai Jebu Laut. Guna dapat dikembangkan sebagai potensi ekonomis Desa, Pantai Jebu Laut memerlukan pengembangan lebih lanjut dan membutuhkan dukungan pembiayaan dari Pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
2.1.4 Data Sumber Daya Pembangunan
Sarana prasarana fisik yang ada di desa Air Gantang termasuk kategori sedang dikarenakan mulai dari sarana pendidikan, olahraga, kesehatan, transportasi, dan kelompok usaha ekonomi produktif pun ada. Hal ini dikarenakan dorongan dari pemerintah sendiri dengan dibentuknya kelompok-kelompok usaha di desa yang disesuaikan dengan potensi desa. Selain itu sarana kesehatan pun ada baik itu posyandu dan polindes ada.
Kekurangan di desa adalah tidak adanya sarana pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dimana generasi penerus pendidikan tingkat SMA harus meneruskan kejenjang pendidikan tersebut keluar desa Air Gantang.
Daftar Sumber Daya Pembangunan Desa Air Gantang
No | Uraian Sumber Daya Pembangunan | Jumlah | |
1 | Aset prasarana umum | ||
a. Jalan | |||
b. Jembatan | |||
…. | |||
2 | Aset Prasarana pendidikan | ||
a. Gedung Paud | 2 | ||
b. Gedung TK | 2 | ||
c. Gedung SD | 2 | ||
d. Taman Pendidikan Alqur’an | 3 | ||
e. Gedung SMP | 1 | ||
…… | |||
3 | Aset prasarana kesehatan | ||
a. Posyandu | 2 | ||
b. Polindes | 1 | ||
c. MCK | |||
d. Sarana Air Bersih | 10 | ||
…. | |||
4 | Aset prasarana ekonomi | ||
a. Tempat Pelelangan Ikan | 1 | ||
…. | |||
5 | Kelompok Usaha Ekonomi Produktif | ||
a. Jumlah kelompok usaha | 25 | ||
b. Jumlah kelompok usaha yang sehat | 23 | ||
…. | |||
6 | Aset Prasarana Olahraga | ||
a. Lapangan Bola | 2 | ||
b. Lapangan Bulu Tangkis | 4 | ||
c. Lapangan Volly | 2 | ||
d. Lapangan Basket | 1 | ||
2.1.4 Data Sumber Daya Sosial Budaya
Sumber daya social budaya yang ada di desa Air Gantang adalah berupa kegiatan-kegiatan adat istiadat desa dan warisan asal usul desa yang senantiasa masih dipelihara oleh desa dikarenakan keragaman penduduk dan etnis yang ada di desa.
Ada dua etnis yang menonjol di desa Air Gantang yaitu etnis melayu dan Cina. Maka dari itu kami membagi sumber daya social budaya di desa adalah sebagai berikut;
Melayu | Cina |
Nanggung dilaksanakan tiap tahun | Imlek |
STQ satu tahun 2 kali | Cap Gho Me |
BBGRM (gotong royong) | BBGRM (Gotong Royong) |
Maulid Nabi | |
Rabukasan | |
Sunatan Masal | |
Ziarah Kubur |
2.2 Gambaran Umum Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Definisi diatas dijadikan landasan bagi desa Air Gantang sebagai acuan untuk memerintah masyarakat. Dengan landasan yuridis itulah desa bekerja, sehingga mulai sejak berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, maka sejak awal 2017 bulan Januari desa Airgantang memberlakukan Peraturan Desa tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa yang baru sesuai amanat dari Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Pasal 6 Nomor 2 tahun 2016 tentang Perangkat Desa.
2.2.1 Struktur Organisasi Pmerintahan Desa
Secara sitematis organisasi di desa Air Gantang adalah sebagai Berikut;
Struktur diatas disesuaikan dengan Peraturan Desa Air Gantang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa Nomor …. Tahun 2017. Adapun nama- nama dari petugas tersebut adalah;
KePe Desa : H. Alikan
Sekretaris Desa :
Kaur Keuangan :
Kaur Tata Usaha dan Umum :
Kaur Perencanaan :
Seksi Pemerintahan :
Seksi Kesejahtraan :
Seksi Pelayanan :
Staff Pembantu Keuangan :
Kadus Sunthai :
Kadus Air Gantang :
Kadus Pe :
2.3. Pengkajian Keadaan Desa
Pengkajian keadaan desa perlu dilakukan yakni isu-isu strategis perencanaan pembangunan desa.Isu – isu strategis adalah kondisi atau hal yang diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan selama 6 (enam) tahun periode pemerintahan kePe desa terpilih.
Pernyataan isu-isu strategis memberikan gambaran tentang hal-hal yang menjadi fokus dan prioritas penanganan karena pengaruhnya yang besar, luas, dan signifikannya terhadap perbaikan kondisi masyarakat pada 6 (enam) tahun mendatang. Isu-isu strategis adalah isu-isu yang jika diprioritaskan penanganannya maka peluang tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan enam tahun mendatang akan lebih besar dan lebih pasti. Jika isu strategis ini tidak ditangani maka tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai.
Dengan demikian, maka upaya arah kebijakan kebijakan pembangunan enam tahun yang akan datang perlu memastikan dilaksanakannya arah kebijakan pembangunan jangka menengah tersebut, yang menekankan pada upaya perbaikan secara berkesinambungan meliputi :
- Pembangunan infrastruktur dasar sesuai dengan kewenangan desa;
- Pembangunan kelembagaan dan pemerintahan di desa;
- Pengembangan ekonomi kemasyarakatan;
- Pengembangan mutu pendidikan anak usia dini, PAUD/TPA;
- Pengembangan sikap mental masyarakat dan nilai budaya;
- Terciptanya keaman, kenyamanan dan ketertiban dan keserasian social dimasyarakat; dan
- Pembangunan lainnya yang disingkornisasikan dengan kebijakan pemerintah daerah sesuai dengan hasil penyelarasaan program kegiatan pembangunan kabupaten yang akan masuk ke Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 pasal 1 ayat (13) bahwa pengkajian Keadaan Desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan obyektif masyarakat, masalah, potensi, dan berbagai informasi terkait yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi serta dinamika masyarakat Desa. Untuk memastikan terlaksananya arah kebijakan pemerintah desa sebagaimana diatas, maka perlu pengkajian yang cermat dan mendasar dengan mengidentifikasi secara mendalam permasalahan-permasalahan yang ada dan mendayagunakan potensi desa semaksimal mungkin. Pengkajian dapat dilakukan dengan menggunakan sketsa desa, kalender musim, kelembagaan di desa, peran aktif dan tingkat partisipasi masyarakat desa serta analisis isu-isu strategis yang diidentifikasi berdasarkan berbagai permasalahan pembangunan desa yang sangat mendesak dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan pembangunan serta disusun berdasarkan isu strategis yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang yang akan muncul dalam 6 (enam) tahun mendatang.
- Pengkajian Dengan Menggunakan Sketsa Desa
Pengkajian masalah dan potensi dari sketsa desa merupakan kajian umum dari masalah dan potensi yang mengambarkan secara konferhensif sebagai bahan masukan, pertimbangan untuk menentukan langkah – langkah yang akan diambil oleh pemerintah desa atau memformulasi kebijakan yang berdampak baik pada masyarakat desa, baik permasalahan dibidang pembangunan fisik, pendidikan, lingkungan, ekonomi kemasyarakatan, maupun sosial budaya.
- Potret/Sketsa Desa (Dusun Sunthai)
Dusun Suntahi merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Air Gantang dengan mayoritas etnis China dengan memiliki ±103 Kepala keluarga (KK). Dilihat dari sketsa desa, Dusun Sunthai merupakan dilintasi akses /jalan utama ke pusat kecamatan, kabupaten maupun ke provinsi baik dari Dusun Penganak, dan Dusun Air Gantang. Jarak ke Pusat pelayanan masyarakat desa ± 2 KM. Pekerjaan penduduk dusun Sunthai diantaranya, swasta, Perkebunan, Perdagangan dan tambang.
Pembangunan fisik yang telah tersedia diantaranya balai dusun, PAUD, lapangan futsal sedangkan yang belum tersedia yakni poskamling, dan pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat tidak mampu.
Peta Sosial Desa (Dusun Sunthai)
Daftar Masalah dan Potensi dari Potret Desa
(Dusun Sunthai)
No | Masalah | Potensi |
1. | Sulit untuk memperoleh sumber air bersih. | – Swadaya masyarakat
– Lahan |
2. | Lapangan olahraga (khususnya Lapangan Bola) belum selesai. | Ø Pasir
Ø Tenaga gotong royong |
3. | Ruang kelas PAUD yang belum memadai | Ø Pasir.
Ø Partisipasi swadaya masyarakat dan tenaga gotong royong |
4. | Belum ada pos kamling | Ø Pasir
Ø Partisipasi swadaya masyarakat dan tenaga gotong royong |
5. | Masih ada warga yang memiliki rumah tidak layak huni | Ø Pasir
Ø Partisipasi swadaya masyarakat dan tenaga gotong royong |
6. | Masih kurang kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, khusunya di lingkungan rumah masing – masing warga. | Ø Kadus dan RT
Ø Kader posyandu |
- Potret/Sketsa Desa (Dusun Air Gantang)
Dusun Sunthai merupakan pusat pelayanan pemerintahan desa, yang dilihat dari peta sosial desa berada di tengah antara dusun Sunthai dan dusun Penganak. Dengan memiliki ± 770 Kepala keluarga (KK), yang pekerjaan penduduknya diantaranya nelayan (21,2%), tani (22%), buruh (47,3%), swasta (7,7%), pegawai negeri sipil (1,8%).
Dusun Sunthai sebagai pusat layanan pemerintahan desa tentu telah membangun infrastruktur sebagai tempat pelayanan maupun kebutuhan dasar masyarakat, diantaranya gedung PAUD, gedung TPA, posyandu, sumur gali, dan gedung perkantoran desa. Namun juga masih ada beberapa pembangunan yang belum terealisasi akan terus diupakan dalam perecanaan yang pemerintah desa selama enam tahun kedepan.
Peta Sosial Desa
(Dusun Air Gantang)
Daftar Masalah dan Potensi dari Potret Desa
(Dusun Air Gantang)
No | Masalah | Potensi |
1. | Jalan lingkar desa dari yang belum representatif. | Ø Lahan |
2. | Belum didirikan BUM-Desa | Ø Ada SDM |
3. | Belum ada SPBN sebagai tempat penyuplai BBM nelayan | Ø Masyarakata nelayan |
4. | Belum ada pusat arena olahraga yang memadai | Ø Klub olahraga
Ø Swadaya masyarakat |
5. | Kurangnya Poskamling | Ø Pasir
Ø Swadaya Ø Tenaga gotong royong |
- Potret/Sketsa Desa (Dusun Penganak)
Dusun Penganak berjarak ±6 km dari pusat pemerintah desa Air Gantang dengan jumlah ±215 ke Penganak keluarga (KK) dan mayoritas pekerjaan penduduknya adalah nelayan (75%), swasta (10%), tani (5%), dan buruh (15%).Dengan pekerjaan penduduk mayoritas nelayan maka Dusun Penganak merupakan salah pemasok ikan yang ada di kecamatan Parittiga.
Daftar Masalah dan Potensi dari Potret Desa
(Dusun Penganak)
No | Masalah | Potensi |
1. | Belum ada balai dusun | Ø Swadaya
Ø Tenaga gotong royong |
2. | Belum ada poyandu | Ø Swadaya
Ø Tenaga gotong royong |
3. | Jalan ke sungai tempat bongkar muat nelayan belum di aspal | Ø Nelayan
Ø Pengepul/tengkulak |
3. | Sulit mendapatkan air bersih | Ø Ada sumber air bersih |
4. | Kurang kesadaran menjaga kebersihan pantai | Ø Kadus, RT, nelayan |
5. | Masih ada wabah penyakit malaria | Ø Kader desa |
6. | Kebersihan pantai kurang terjaga. | Ø LPMD, PKK, nelayan, kader di desa. |
7. | Kurang kesadaran untuk menjaga kelestarian hutan mangrove. | Ø LPMD, Karang Taruna, nelayan. |
- Kalender Musim Desa
Pengkajian keadaan desa dengan menggunakan kalender musim merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi – kondisi tertentu seperti pancaroba, kemarau dan musim hujan, sehingga silkus tahunan ini dapat di manage dengan baik oleh masyarakat desa.
Kalender Musim
MASALAH |
PAANCAROBA | KEMARAU | MUSIM HUJAN | |||||||||
Mar | April | Mei | Juni | Juli | Ags | Sept | Okto | Nov | Des | Jan | Feb | |
Kekurangan
Air bersih |
√ |
√ |
√ |
|||||||||
Kesehataan
(Wabah Penyakit spt; flu, Malaria, Sakit Perut) |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
|||||||
Nelayan tidak Melaut |
√ |
√ |
√ |
√ |
||||||||
Musim Hama di Perkebunan |
√ |
√ |
√ |
|||||||||
Musim tanam |
√ |
√ |
√ |
|||||||||
Daya beli Masyarakat Turun |
√ |
√ |
√ |
Daftar Masalah dan Potensi dari Kalender Musim
No | Masalah | Potensi |
1. | Pada musim kemarau kekurangan air bersih | Ø Kolong eks.tambang
Ø sumber mata air |
2. | Pada musim kemarau lahan lahan tidur sering terbakar. | Ø Pemanfaatan lahan
Ø kelompok tani |
3. | Pada musim hujan sebagian nelayan tidak bisa melaut | Ø pengepul/ tengkulak ikan. |
4 | Pada musim pancaroba dan hujan banyak masyarakat terkena flu, demam, malaria. | Ø Puskesmas pembantu Poskedes, dan Posyandu
Ø Bidan Desa |
5.
|
Pada musim hujan/pancaroba daya beli masyarakat turun. | Ø SDA |
6. | Mulai bulan Oktober dan beberapa bulan kedepannya sering banyak hama menyerang perkebunan petani | Ø Iklim yang ekstrim |
7. | Pada musim tanam justru kebanyakan masy tidak mampu untuk membeli bibit | Ø Uang dihabiskan untuk berobat sakit |
- Bagan Kelembagaan Desa
Penguatan kelembagaan di tingkat desa sangat penting, sehingga perlu ditingkatkan peran dan fungsi dari masing-masing lembaga. Pengkajian keadaan desa dengan menggunakan bagan kelembagaan merupakan upaya untuk mendayagunakan kelembagaan yang ada didesa dan mendorong untuk memberikan kontribusi nyata kepada pembangunan di desa, baik pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna, PKK, serta kelompok kemasyarakatan lainnya.
Bagan Kelembagan Desa
Daftar Masalah dan Potensi kelembagaan Desa
No | Lembaga | Masalah | Potensi |
1. | Pemdes dan BPD | Ø Perangkat desa masih kurang memahami tugas dan fungsinya.
Ø Masih kurang koordinasi antara pemerintah desa dengan BPD.
Ø Kurangnya responsif untuk memformulasi kebijakan (perdes) |
Ø Perangkat potensial
Ø Sarana penunjang tugas tersedia Ø Sarana informasi terbuka luas Ø Perangkat desa dan anggota BPD lengkap dan potensial Ø Sarana informasi tersedia. Ø SDM potensial Ø Regulasi |
2. | LPM, Karang Taruna, PKK | Ø Kepengurusan kurang tampak kegiatannya | Ø Pengurus lengkap dan potensial |
3. | Kelompok Nelayan | Ø Kegiatan rill kurang tampak | Ø Pengurus lengkap |
4. | Kelompok Tani | Ø Kepengurusan kurang aktif. | Ø Pengurus lengkap dan potensial. |
5. | RT | Ø Lingkungan RT yang luas sehingga kurang maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat | Ø Ada SDM |
6. | LK lainnya | Ø Kepengurusan LK lainnya yang kurang tampak kegiatannya | Ø Ada pengurus dan potensial |